Hari ini, saat hari pertama musim panas. Jalanan
terlihat mulai ramai, banyak orang melakukan rutinitasnya, mereka bergembira
saat musim panas tiba. Tidak untuk pekerja keras seperti Melody, perusahaanya
tidak merelakan ia berusaha perpaling dari tugasnya. “sudahlah, kau berhenti
saja dari pekerjaanmu sekarang!” usul Nabilah. “kau pikir cari sesuap nasi
mudah.” Sautnya. “kau bisa bekerja di tempatku.” “tapi itu tidak mungkin, aku
bahagia melakukan ini.” Sambil mempersiapkan diri untuk pergi bekerja. “aku
berangkatt dulu, jika kau lapar itu ada mie instant di meja.” Melodypun
bergegas meningkalkan adiknya yg sedang libur.
Saat dalam perjalanan, ia bertemu sosok pria tampan,
tinggi, putih yg tidak begitu membuat hatinya tertarik. Melody tak menghiraukan
orang tersebut. Sementara orang itu terus melihat melody melangkah. “ahh..
sudahlah!.” Ucap dalam hatinya. Sesampai di kantor, ia langsung pergi ke
tempatnya. Jauh di lantai 5 tempatnya, maklum perusahan itu punya Amerika. Jadi
tak heran jika peerusahaan itu sangat mewah.
“kau kenapa nyengir-nyengir sendiri?” ucap rekan
kerjanya. “aku tak apa.” Jawabnya sambil memikirkan seseorang yg ia temui tadi.
“yasudah,ayo kita ke kantin.” Usul
gaida. “aku mau ikut.” Ujar achan. Merekapun pergi ke kantin. Sesampainya,
mereka memesan makanan. “jika kau punya masalah, ceritakan sama kita. Kita kan
sudah berteman sejak dulu.” Kata gaida. “itu benar.” Saut achan. “jadi begini
teman, aku tadi melihat sosok cowok tinggi, putih,dan tampan, aku tak tau itu
siapa.” Cerita melody. “jangan-jangan kau lagi jatuh cinta.” ledek gaida.
“apasih kau ini” sambil nyengir-nyengir sendiri. Datang dari arah utara, dhike
mengejutkan mereka bertiga. “hallo teman!” ucapnya. “kau membuat kita
terkejut!” saut achan. “Melody, kau di panggil adikmu tuh di ruang tunggu.” Melody
bingung, kenapa adiknya ketempat ia kerja.
“kenapa kau kemari?” tanya melody. “tak apa, aku
hanya ingin melihat tempatmu bekerja.” Melody merasa sangat terganggu karena
nabilah mengunjungi tempat ia bekerja. “sudahlah, kau pulang saja sana, jangan
kau pikir aku iri karena kau sedang libur.” “yaudah deh, aku pulang dulu,
selamat bekerja kakakku.” Sambil meledek. “dasar!” sautnya.
Nabilah bergegas pergi. Di tengah jalan ia bertemu
haruka, temannya yg baru pulang dari jepang. Maklumlah, dia anak kongrong
merat, jadi sekolahnyapun di jepang. “kau tidak membawakanku oleh-oleh?” tanya
nabilah sambil bercanda. “tenang, aku tak mungkin lupa dengan sahabatku. Ini
untukmu.” “terima kasih temanku.” Harukapun menceritakan hal menarik selama ia
berada di jepang. “jadi kau sudah punya pacar?” haruka menjawab sambil
senyum-senyum. Di tengah bercandaannya, nabilah bertemu dengan temannya. “hei,
kau dari mana?” Tanyanya, “aku dari toko itu.” Jawab Rangga. “kenalkan, ini
Haruka temanku.” Setelah mereka sedikit berbincang, ranggapun segera bergegas
pergi meninggalkan mereka. “nampaknya kau menyukainya nabilah.” Ucap haruka.
Nabilah mencerikan perasaannya kepada haruka, dan memang benar nabilah menyukai
teman sekantornya itu.
Hari semakin larut, melody harus bergegas kembali ke
rumah. Ia semakin penasaran pada sosok pria yg ia temui tadi pagi. Sesampainya
di rumah, saat melody akan mebuka pintu, tiba-tiba sosok pria tersebut berjalan
melewatinya. Melodypun langsung mengejar sosok pria tersebut. “maaf, apakah kau
tinggal di daerah sini?” tanya melody. “tidak.” Saut pria tersebut. “aku
tinggal jauh dari sini. Memang ada apa ya?” “emm.. tidak apa.” Jawab melody
terlihat gugup. “aku rangga.” Ia memberikan tangannya untuk berkenalan. “kau
tinggal di daerah sini yaa?” tanya rangga. Melody menjawabnya sambil terlihat
gugup. “aku duluan ya, mending kau masuk, ini sudah malam.” Rangga segera pergi meninggalkan
melody.
Melody bahagia karena kejadian itu. “kau kenapa
senyum-senyum begitu? Kau kesurupan ya?” tanya adiknya sambil memberikan teh
hangat kepada kakaknya. “enak aja, aku habis bertemu cowok idamanku, kau tau
itu?” “siapa?” tanya adiknya penasaran. “ada dehh.” Melody membuat adiknya
penasaran dan pergi untuk tidur. “ihh.. siapa sih emang?” nabilah semakin
penasaran.
Pagi ini nabilah kembali bekerja, mereka bergegas
untuk pergi bekerja
“nabilah,
kita makan siang bareng yok.” Tawaran dari rangga. “emm.. gimana ya?” jawab
nabilah, “yaudah deh, ayok”. Merekapun berangkat untuk makan siang. “nab, aku mau cerita nih sama
kamu.” “silahkan.” Jawab nabilah. “jadi begini, aku suka sama seseorang. Tapi
aku baru mengenalnya, dan nanti malam adalah hari pertamaku kencan sama dia.”
Curhat rangga. “ohh.. kejar terus dia jika kamu cinta.” Dalam hati nabilah
bersedih. “yaudah yaa.. aku kembali ke kantor dulu.” Nabilah meninggalkan
rangga sendirian. Dalam perjalanan nabilah menangis, dia tak kuat saat rangga
menceritakan kalau ia suka sama wanita lain.
Sampai di kantor kinal melihat temannya menangis, ia
menghampirinya. “kau kenapa? Sakit hati ya?” tanya kinal. “aku tak apa.”
Jawabnya. “sudahlah, kami tau kau.” Saut akicha. Nabilahpun tak kuasa memendam
perasaan sakit itu, dia menceritakan hal itu kepada teman-temannya. “sudahlah,
sabar saja.” Kata kinal. “masih banyak cowok lain yg lebih baik dari dia.”
Akicha memberi saran. “terima kasih ya teman, kalian memang yg terbaik.”
Nabilah bahagia karena mereka peduli kepadanya.
Malam itu, setelah semuanya selesai melody menerima
pesan dari ponselnya “aku tunggu di taman.” Pesan rangga. Melodypun bergegas
meninggalkan kantor dan segera menemui rangga di taman. Sampai di taman, melody
menghampiri rangga yg sedang duduk sendiri di dekat air mancur. Segera melody
duduk di samping rangga. “kau sudah datang, ini untukmu.” “terima kasih.” Di
taman yg sepih itu, rangga membicarakan perasaannya kepada melody. “aku merasa,
aku sudah menemukan bidadariku, aku merasa aku bahagia berada di sisimu.”
Melody tak tau maksut ucapan rangga. “aku mau di sisa hidupku kau menghiyasi
hariku. Kau mau kan?” “kau tak boleh mengatakan itu.” Jawab melody. “aku cinta
sama kamu, aku berharap kau menerima cintaku.” Melody bingung harus jawab apa.
“aku mau menjadi kekasihmu.” Jawab melody. Rangga bahagia atas jawaban melody.
Setelah 1 minggu mereka jadian, nabilah mengetahui
bahwa kakaknya adalah kekasih dari pria yg ia suka. “kau mengerti? Aku sudah
menyukainya dari dulu!” bentak nabilah kepada melody. “aku tak tau kalau kau
suka sama dia.” Jawab melody. “halahh.. jangan banyak alasan deh!” “aku bingung
dengan sikapmu, maaf” ujar melody. Mereka berdepat karena hal tersebut nabilah
sudah tak ingin bertemu kakaknya.
Pada suatu malam, melody pergi bersama rangga. Dan
pada saat itu juga, di jalanan yg sepi , rangga mengutarakan sesuatu kepada
kekasihnya. “jika aku mati, kau akan tetap sayang sama aku kan?” tanya rangga,
melody terkejut atas ucapan rangga. “aku tak tau.” Jawab melody. “waktuku hanya
tinggal beberapa hari lagi untuk bertemu kau.” “kau ini bicara kacau.” Ujar
melody yg sedikit kesal atas ucapan rangga. “tapi itu benar. Aku mengidap
kanker dari 5th lalu.” Spontan melody terkejut. “penyakit bukan untuk di
permainkan.” Melody tak percaya. Semakin mereka berjalan, semakin larut pula
malam itu. Ranggapun mengantar melody kembali ke rumah. Sesampainya di rumah,
rangga meminta sesuatu “aku boleh mencium keningmu? Ini permintaan terakhirku.”
“kau boleh mencium keningku, asal kau tak berbicara seperti itu lagi.”
Ranggapun mencium kening melody. Setelah itu, rangga pergi meninggalkan rumah
melody. Hanya beberapa meter dari rumah melody, rangga tergeletak di jalanan.
Melody berlari menemui rangga. “kau kenapa? Bangun rangga!” rangga tak bangun
jua. Melody berlari meminta pertolongan.
Sampai dirumah sakit, melody menangis tak menyangka
kekasihnya memang mngidap penyakit kanker. “tapi masih bisa di selamatkan kan
dok?” “tetaplah berdo’a untuk kekasihmu.” Jawab dokter yg merawatnya. “tapi kau
harus menyembuhkannya dok, aku tak siap kehilangannya.” Paksa melody.
“sudahlah! Biar dokter yg mengurusnya, kita istirahat. Aku tak mau melihatmu
sakit.” Di saat itu nabilah sadar, bahwa kakak beserta pria yg ia suka saling
mencintai.
Di kamar UGD tempat rangga di rawat, melody terus
berada di sampingnya. Tanpa mau beranjak dari samping kekasihnya. “aku tak mau
kehilanganmu rangga! Bangunlah!” melody terus menangis.
Saat melody menangisinya, rangga terbangun dari
komanya. “kau di sini?” ucap rangga. “kau sudah sadar rangga.” Jawab melody.
Sambil memegang tangan melody “aku tau kau akan ada di sampingku sampai akhir
hayatku, dan kau adalah yg terbaik buatku.” Ujar rangga. “aku tak mau
kehilanganmu rangga!” sambil menangis. “hapus air matamu! Kau akan memiliki
pengganti yg lebih baik dariku. Kau akan bertemu denganku di surga suatu saat
nanti.” Melodypun tak kuasa lagi mendengar ucapan rangga. “selamat tinggal.”
Ucap rangga untuk yg terakhir. Spontan melody berteriak memanggil nama rangga,
dia tidak menyangka kalau sang kekasih akan pergi secepat ini.
Keesokan harinya, di depan batu nisan itu melody
menangis. “aku ikhlas jika kau pergi, kau yg tenang ya di sana. Kau akan selalu
ku kenang. Kau kekasih terbaikku ranggga.” Ucap melody sambil menatap makam
rangga. Dan di tempat itulah ia dan rangga berpisah untuk selamanya.
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar