Belum Tau AKB48?
AKB48 adalah grup idol asal Jepang yang diproduseri Yasushi Akimoto.
Dibentuk pada 7 Desember 2005, kelompok ini berbasis di gedung teater,
dan terdiri dari 48 anggota perempuan yang dibagi menjadi 3 tim : Tim A,
Tim K dan Tim B, yang masing-masing terdiri dari 16 anggota. Konsep
awal dari pembentukan AKB48 adalah “Idol yang dapat kamu temui setiap
hari”.
Grup ini memiliki gedung pertunjukan sendiri bernama Teater AKB48 (AKB
Gekijo) di Akihabara, Tokyo. Acara pertunjukan diadakan 1 kali sehari
dari hari Senin hingga Jumat, dan 3 kali sehari pada hari Sabtu dan
Minggu. Harga tiket pertunjukan dibedakan berdasarkan umur dan jenis
kelamin, ¥3.000 untuk penonton laki-laki dewasa, dan ¥2.000 untuk
penonton perempuan atau anak-anak sekolah di bawah 18 tahun.
Sekarang sudah tau apa itu AKB48, nah sekarang hal-hal unik apa saja dari AKB48 ini?
Jumlah
Semua orang yg baru kenal AKB48 biasanya langsung tercengang mendengar
soal “jumlah” di dalamnya. Sangat ga umum ada grup idol dengan jumlah
anggotanya sebanyak 48 orang (lebih, malah), meski ujung2nya nanti bakal
dibagi2 ke dalam tim. Tapi inilah AKB48, grup idol paling besar di
dunia, dan hanya ada di Jepang.
Bukan cuma jumlah anggotanya, AKB48 juga punya angka lagu yg terhitung
banyak dilihat dari debut mereka di tahun 2005. Jika dihitung totalnya
ada 300 lebih. Tidak aneh karena untuk setiap tim memiliki susunan lagu
(set-list) yg berbeda dalam performance di teater. Selain itu, AKB48
juga sudah melakukan performance lebih dari 2000x di teater (terhitung
hingga tahun 2010). Itu pun belum termasuk dengan penampilan2 di TV.
Dengan jumlah yg serba “wah” itu, AKB48 berhasil membuktikan bahwa jumlah juga berpengaruh pada kesuksesan mereka.
Member
Apa yg membuat AKB48 berbeda dari grup idol lain selain jumlahnya itu?
Tidak lain karena karakter member2nya yg unik. Perlu diketahui, ga semua
member2 AKB tu good looking.. (this is the fact ). Yah, mau cantik ato
imut ato chubby itu balik ke selera masing2 sih. Jadi kalo ada yg bilang
“AKB48 cuma jual tampang/body”, pff…! salah besar.
Di Jepang, dimana yg namanya idol banyak dan mudah ditemui, para gadis
ini berlomba2 untuk mendapat perhatian fans. Sebagai sebuah perusahaan,
AKB48 sangat minimal dalam mempromosikan member2nya secara keseluruhan.
Masing2 dari mereka harus bersandar pada popularitasnya untuk
mendapatkan talent agency mereka sendiri. Member2 yang kurang populer
mudah keluar, dan penggantinya mudah ditemukan dari ratusan gadis yg
bermimpi menjadi terkenal. Kenyataan yang keras dari industri inilah, yg
membuat gadis2 ini selalu rendah hati agar fans setia mendukungnya.
Kontras sekali dengan diva complex dari bintang2 Barat. Inilah yg saya
suka dari member2nya, idol yg benar2 menghargai fans-nya. Bahkan jika
mendengar cerita orang2 yg pernah bertemu dan kenal langsung dengan
mereka, dijamin ga ada kesan “idol” dari diri mereka, yg ada cuma “gadis
biasa” yg kebetulan merupakan bagian dari grup idol yg sekarang lagi
populer…
Bayangkan ketika dalam 1 kelompok kita dihadapkan dengan 48 karakter
orang yg berbeda, pastinya banyak interaksi2 unik yg bisa kita lihat
dari mereka bukan? Mungkin begitu kita mengenal salah seorang member
dari luar, kita berpikir “ah, ga ada yg istimewa”. Tapi begitu kita
lihat bagaimana cara mereka berinteraksi dengan orang/member lain, kita
pun mulai mengenal sifat2 asli mereka sampai timbul pemikiran “oh,
ternyata dia aslinya begini ya…”. Mungkin cuma hal2 sepele kayak gini yg
saya dapat sejak mengenal AKB48, tapi perlahan saya jadi belajar bahwa
ga semua yg kita lihat dari luar itu buruk.
Dari semua member yg ada, saya paling salut dengan member2 AKB generasi
pertama (tim A). Kalo dipikir2, waktu mereka pertama kali terbentuk,
belum ada yg bisa menjamin mereka bisa jadi se-booming ini selain
pendirinya sendiri (Aki-P). Grup idol dengan anggota sebanyak 48 orang?
Belum pernah ada dimanapun.. Tapi member2 generasi pertama yg masih
bertahan sampai sekarang ini mampu membuktikan bahwa mereka bisa membawa
nama AKB48 hingga terkenal seperti sekarang berkat usaha dan kerja
keras mereka. Dan kalo melihat perjuangan mereka dari awal, saya hanya
bisa mikir: mereka adalah orang2 yg luar biasa
Konsep
AKB48 terbentuk dari ide brilian pendirinya, Akimoto Yasushi (atau biasa
dipanggil Aki-P) mengenai “grup idol yg sederhana”, “idol yg bisa kamu
temui”. Kalo mau ketemu mereka, datang aja ke teater-nya yg ada di
Akihabara. Mereka lah satu2nya grup idol dengan konsep teater di Jepang
yg ada saat ini. FYI, Aki-P sendiri dulu pernah membentuk grup idol
berbasis teater juga bernama “Onyanko Club” di tahun 1970-an. Grup
tersebut sudah bubar, dan istri Aki-P adalah salah satu mantan personel
dari Onyanko Club.
“Idol yg bisa kamu temui”, bagi saya ini merupakan kata2 yg luar biasa.
Idol yg kita tau, adalah seseorang/sekelompok orang yg kita kagumi, kita
sayangi, dan kita hormati karena talent yg mereka punya. Sosok mereka
terasa begitu besar dan jauh bagi fansnya. Tapi dalam dunia AKB48, semua
perasaan itu jadi sedikit berkurang karena mereka dibentuk supaya bisa
dekat dengan fans-nya. Hal ini terlihat dari jarak antara panggung
dengan kursi penonton di teater yg sangat dekat, serta kebiasaan mereka
untuk ber-high five dengan penonton sambil berbaris seusai performance
di teater.
Konsep AKB48 yg benar2 menekankan pada “kedekatan” antara idol dan
fans-nya membuat mereka semakin terlihat menarik di mata saya. Baru kali
ini saya melihat hubungan timbal-balik secara langsung, yg nyata,
antara idol dengan fans-nya. Semua member2 AKB ditekankan untuk selalu
bersikap terbuka pada fans-nya. Terbuka di sini maksudnya, mereka tidak
perlu menutup2i kekurangan atau keburukan mereka, karena fans juga sadar
bahwa idol pujaan mereka sekalipun juga manusia biasa. Semua perilaku,
sifat, kebiasaan member2 AKB benar2 diekspos, baik di depan kamera
maupun di depan fans secara langsung saat mereka tampil di teater.
Gerak-gerik mereka yg terlihat wajar itulah yg membuat member2 AKB
selalu terlihat sederhana dibanding idol2 manapun. Karena mereka sendiri
juga sadar, tanpa fans mereka bukan siapa2.
Bagi fans anak kecil, mereka dijadikan idola. Bagi fans orang dewasa,
mereka dianggap sebagai anak sendiri. Dan bagi fans seusia mereka,
mereka lebih pantas dijadikan teman.
Lagu
Bagi orang2 yg belum terbiasa mendengar lagu2 idol jepang bisa jadi
tidak suka dengan lagu2 AKB, mendengar suara membernya yg tipe2 “high
pitch voice”. Awalnya saya juga berpikir demikian. Rasanya masih banyak
penyanyi2 lain yg suaranya jauh lebih bagus daripada idol2 jepang. Tapi
setelah mengenal AKB48 saya baru sadar, lagu tidak lebih dari sekedar
gabungan musik, vokal, dan lirik. Mungkin lagu2 AKB tidak menonjol dari
segi vokal, tapi setelah melihat lirik (versi transletan tentunya) dan
mendengar musiknya, saya malah jadi terbiasa dengan lagu2 mereka (meski
tidak semua). Contohnya lagu “Keibetsu shiteita aijou”. Waktu pertama
kali dengar saya pikir biasa2 saja, tapi begitu mendengar orang lain yg
mengcover lagu ini (yah mungkin karena suara si orang ini terdengar
lebih bagus daripada AKB sendiri =_=), akhirnya saya jadi suka dengar
lagu yg satu ini…
Rata2 lagu AKB memang easy listening dan gampang dihafal karena sifatnya
monoton. Tapi di luar semua itu, jenis lagu AKB lebih beragam dan tidak
hanya sekedar lagu untuk nge-dance. Mulai dari genre rock, pop, samba,
ballad, rnb, latin sampai paduan suara.
Lirik
Kebanyakan lirik dalam lagu2 AKB48 bertema tentang cinta itu indah,
cinta itu menyakitkan, dan hidup adalah perjuangan. Ada juga lirik yg
maknanya agak kontroversi seperti tema bullying dan permasalahan2
kompleks yg sering dialami remaja2 Jepang. Lirik2nya dibuat dengan
sangat menyentuh dan ekspresif sehingga mudah “sampai” ke hati para
pendengarnya. FYI, semua lirik lagu AKB48 disusun oleh Aki-P sendiri.
Wota
Wota adalah otaku idol. Maniak idol. Istilah ini dipakai untuk mereka yg
sangat tergila2 dengan idol2 Jepang. Umumnya para wota memiliki tarian
khusus yg dinamakan “wotagei” ketika menonton konser idol-nya. Namun
berbeda dengan wota idol lain, wota AKB48 tidak memiliki “wotagei”.
Sebagian besar penonton performance/konser2 AKB48 adalah wota. Mereka
punya teriakan2 khusus saat suatu lagu dibawakan yg dinamakan “chant”.
Kalo agan baru pertama kali lihat video konser AKB48 mungkin agak aneh
dengar teriakan2 semacam ini dan menganggap mereka itu kumpulan “orang2
freak”. Tapi di situlah uniknya menonton konser idol Jepang. Mungkin
kalo di sini kita nyebut teriakan2 itu kayak "yaa~ ee~" pas lagi nonton
konser dangdut
Saya sendiri jadi tertarik dengan dunia wota sejak mengenal AKB. Wota
sendiri bisa saya sebut sebagai “fans eksklusif”. Kenapa? Karena mereka
adalah fans yg paling “sopan” pada idol-nya. Saya pernah baca dari
sebuah sumber, seorang wota dilarang keras menyentuh member selain di
area telapak tangannya (untuk handshake atau high-five). Kalaupun mereka
tidak sengaja bertemu dengan member di tengah jalan, mereka tidak bisa
sembarangan menyapa si member tersebut., iya kalo member-nya senang,
kalau ngga? Si member ini bisa saja melapor ke pihak teater dan mereka
akan membanned “wota nakal” tadi (teater punya daftar lengkap nama2
pengunjung).
“Sopan” kan? haha.. xD
Biar begimanapun, wota juga berperan besar dalam mempopulerkan idol2nya
(termasuk AKB48). Mereka rela ngeluarin duit banyak2, hanya untuk
membeli tumpukan keping CD single idol-nya dalam 1 hari rilis.
Kostum
Satu hal yg saya suka dari AKB48 adalah.. kostum2nya!
Yg membuat saya tertarik adalah kostum2 yg mereka pakai saat perform di
teater. Umumnya berlaku 1 lagu = 1 kostum. Jadi setiap kali lagu
tersebut dibawakan, mau lagu lama atau baru, sekalipun dibawakan di
teater yang berbeda, oleh member yang berbeda, kostum yg dipakai ya yang
itu2 juga (atau minimal dimodifikasi sedikit). Yg jelas tempat
penyimpanan kostum2 mereka padat banget ditambah koleksi sepatu dan
aksesoris2 lainnya.
Rasanya lucu aja melihat kostum2 lama yg pernah mereka pakai harus
dipakai lagi oleh grup “adik23 mereka (kayak SKE dan NMB) untuk
membawakan lagu yg sama.